Wednesday, November 13, 2013

Wednesday Diary Series

10 november - Malas-malasan seharian, but worth it karena akhirnya dapat pencerahan dari film Machine Gun Preacher. The film shows me how violence is needed to fight injustices. The toughest thing is not to lose our heart in doing it. The hero of the story is Sam Childers, former outlaw motorcycle club member (think of the bad ass characters in Son of Anarchy). After found God, he built a church for marginalised people in the society and went to Africa to save African kids from the Lord's Resistance Army (LRA). I like his quote "I want to ask everyone - if ur child or your family member was abducted today, if a madman came in, a terrorist came in and abducted your family or child, and if I said to you, I can bring your child home, does it matter how I bring him home?"  This priest is a living vigilante and wonder if someone can make comics about him and the money can all go to his orphanage in africa. I, at least, wuld buy one.


11 november - Barusan ngecek lokasi toko-toko Marc Jacobs worldwide untuk keperluan artikel gw. Di benua amerika yg seluas itu ternyata cuma ada 12 lokasi dengan total 25 toko. Sementara di Asia Pacific ada banyak banget sampe balonnya numpuk-numpuk (gw ngeliat dari map di website marc jacobs, kayak di google map, lokasi ditunjukkan dengan balon). Di Tokyo aja sampe ada 26 toko!! Belom di China, Korea dan negara-negara Asia Tenggara. Di australia malah ga ada sama sekali. Ih gila banget!! Kata Dian, bos gw, itu karena, ngutip kalimat dia, "Asia is the new rich". Jadi orang-orang di Asia masih perlu ngerasa dilihat pake barang-barang branded. Dan gw langsung inget Jeko, my bf, yg ngejar-ngejar gw pake iPhone, katanya biar keliatan keren hahahhaha

12 november - Nyobain pijet satu jam di kenko cuma 60 ribu bareng Cit Cit, creative director di kantor gw. Di Kenko ini, yg mijitin kebanyakan cowo. Tapi sebelum elo mikir macem-macem, kita dipijit sambil tetep pake baju. Dan itupun badan kita masih diselimutin lagi. Jadi kita tiduran di kursi reflexology, kursi empuk yg bisa ditekuk mirip tempat tidur rumah sakit. Awalnya enak, kaki direndam di air hangat-hangat kuku, terus dipijet di dalam air. Setelah itu dipijet biasa pakai lotion. Tapi lama-lama sakit pas dipijit di jari kaki, yg katanya berarti penyakit gw banyak. Urutannya dipijet kaki, pijet tangan, punggung, leher, kepala. Ada orang-orang yang males banget kalau dipijat cowo, misalnya kayak Lala temen gw. Gw juga sih. Tapi di Kenko ini, yg penting adalah jangan mikir macem-macem. Kalo kita merem, lama-lama tangan masnya jadi berasa kayak tangan cewe. Lagian, mas-masnya ngga serem, ngga kayak cowo gw. Mereka berbadan kurus dan mukanya manis kayak perempuan. Lagian, ada cctv!! Jadi, buat 60 ribu, ini murah banget tapi efek setelah pijat enak banget.

12 november malam - Waktu di kenko, gw kan sempet ga tahan buat senyum-senyum pas dipijet di pantat dan pinggang, padahal seharusnya gw ga mikir macem-macem, jadi gw googling aja, apa banyak cewe yg udah pernah dipijet sama cowo. Ternyata gw stumbled ke blog yg namanya kisahmupeng.blogspot.com. Ada semacam sharing dari cewe yg ketagihan dipijit. Tapi yg aneh, kenapa di awal cerita dia ngomong-ngomong kayak "Saya bukan wanita yg buruk rupa, suami saya mengatakan saya sangat cantik. Walaupun sudah menikah dan berumur 29 tahun, tapi tubuh saya masih sama seperti belum menikah karena belum punya momongan. Saya sering mendapat undangan kencan dari kolega, atasan maupun rekanan perusahaan". Maksud gw, gila ini orang narsis abis. Pas gw share ini ke Jeko dia bilang "Ri, itu tipikal opening cerita bokep". Hah, tau dari mana? "Yah kan aku pernah temenin temen aku nyari cerita-cerita kayak gitu di internet". Dan bener juga sih, makin ceritanya berlanjut, cara penulisannya ngingetin gw ke gaya penulisan novel Harlequin yg agak cabul. Gw kepikiran jangan-jangan ini blog khusus yg isinya cerita-cerita bokep, dan ternyata bener. Semua postingan lain isinya cerita soal petualangan seks. Terus gw inget soal Fifty Shades of Grey, novel soal bdsm yg awalnya cuma fanfic tapi laku keras dan pembacanya cewe-cewe. Pikiran gw pun kembali melayang ke kisahmupeng, siapa yg baca postingan di blog ini? Pas gw tanya Jeko lagi, apa temen dia yang waktu itu ditemenin cari cerita bokep cewe atau cowo, dia bilang cewe. I don't know what to think of at that time, but I remember what Kyle, a writer that I knew, told Cit Cit, once, "Women are too sophisticated to watch porn, so they READ porn". It sounds true, tapi membaca isi cerita-cerita di kisahmupeng, kok gw ngga nganggep cerita kayak gini cocok buat sophisticated women ya?

Thursday, April 25, 2013

HEARTBROKEN?

Sekarang di TV ada acara yang namanya Miss Advised. Basically ini acara reality soal tiga orang cewe yang pekerjaannya ngasih advise soal cinta, tapi mereka sendiri ngga kunjung menemukan cinta sejati. Sebetulnya menarik sih konsepnya. Sayangnya, mungkin karena diproduseri Ashley Tisdale, yang dalam pandangan gw kapasitas intelektualnya sangat diragukan, cerita soal tiga cewe ini betul-betul menyedihkan. Bukan menyedihkan kayak Carrie waktu berkali kali dikecewain Big di series Sex and the City, in which emang Big being a total asshole. Kalo Miss Advised menyedihkan karena kebodohan cewe cewe ini. Gw baru tau kalau di dunia ini ada cewe-cewe yang sebegitu tolol mau mempermalukan diri sendiri untuk kemudian dipermalukan cowo cowo yang mereka taksir, di TV, disiarin di seluruh dunia pula. Banyak cewe pernah, including me, ngalamin masa masa memalukan sama cowo cowo yang disuka, tapi at least ngga ada dokumentasinya, buat diketawain orang banyak.



Ada juga orang yang punya reaksi sama kayak gw, nih gw kasih link-nya:
http://stuartschneiderman.blogspot.com/2012/08/miss-advised-is-over-thank-god.html
Karena yang nulis lebih tua dari orang tua gw, menarik banget untuk baca tulisannya karena kita bisa memahami acara TV Miss Advised dari sudut pandang seseorang yang berasal dari era dimana cewe diharapkan untuk selalu poised and composed di hadapan cowo.

Kalo menurut gw sendiri, habis nonton acara itu, cuma satu aja sih komen gw, ini acara kayaknya scripted. Soalnya kok ada ya cewe-cewe yang naif banget kayak gini di umurnya yang udah senior? Entah mereka sampai mau bertingkah kayak gitu demi kepopuleran atau apa, tapi dilihat dari sudut pandang manapun this show is not doing any good for the three girls, baik dalam love life maupun karir. This show is suicide.

Kalau acara ini ternyata memang bener "reality", well, that sucks. Nih tiga cewe yang katanya expert soal love and sex perlu denger wejangan nyokab gw yang kata-katanya udah terbukti bener, "Jangan terlalu fall sama anak laki-laki, just give them 50% of your love. Biarin mereka yang kasih lebih dari 100% cinta mereka ke kamu. Atau kamu cuma bakal sakit hati akhirnya."

WOW!

Emang bener, terlalu nunjukin afeksi ke cowo yang baru loe taksir tuh ngga baik. Guys would mistakenly take that as you are easy. That's the last thing a girl wants in life.

Gini aja sih mikirnya, cewe luluh sama cowo yang affectionate. Tapi cowo malah ilfil sama cewe yang affectionate. Why? Karena mereka dibesarkan untuk jadi tough, jadi mungkin mereka lebih appreciate cewe yang tough dibanding yang murah hati ngasih perhatian dan belaian. Right?

Or they just simply heartless. Who knows? Who care.



Saturday, February 9, 2013

We are just flesh, blood and bone

A friend of mine showed me this picture yesterday and I instantly asked her to send it to me to be posted here.


Despite the misspelling of 'atheist', I really like the picture. Lately, people seem to get overly sensitive about human diversity which include:
  • race
  • nationality
  • culture/ethnicity/subculture
  • gender
  • class (or wealth/poverty)
  • age (especially extreme youth or age)
  • (dis)ability
  • sexual preference
  • religion
  • political party 
Although, in my opinion, we should look to other people for their:    
  • personality
  • preferences
  • interests
  • needs
  • abilities, skills, capacities
  • perspectives, ways of seeing the world, paradigms
  • ideas
  • feelings, emotions, mood
  • opinions, positions
  • attitudes
  • beliefs
  • assumptions about what's real
  • ego involvements
  • values - assumptions about what's good or important
  • dreams, visions, desires, wishes
  • connections
  • resources
  • habits
  • lifestyles
  • cognitive styles, ways of sensing and knowing the world
  • communication styles
  • stories, histories
  • experience - capacities developed through life
  • stages of development
  • responses - how they respond to what's going on or what's being talked about
  • tolerance levels
  • roles - in society, in the group, in some narrative
  • families - what was their family of origin like
  • education - both formal and informal, past and ongoing
  • information - info they have, and their relationship to information as such
  • health
  • and much, much more.
The picture represents my standpoint towards stereotypes, prejudice and discrimination.
If I hate people, it would be because of what they've done to me.